Alqamaru.org,
Kairo—IKAMARU RAM
kembali menyelenggarakan rangkaian acara Haul Almaghfurlah KH. Suyuthi Abdul
Qadir ke-45 dan HUT Pesantren Raudlatul Ulum ke-74 yang digelar pada Rabu (19/07) hingga Ahad (23/07).
Rangkaian acara ini dimulai dengan perlombaan Outdoor antar angkatan IKAMARU RAM yang diadakan di Nadi Syabab, Gamalia (19/07). Perlombaan-perlombaan tersebut di antaranya adalah futsal, balap kardus, makan kerupuk, tarik tambang, dan beberapa lomba lainnya.
Rangkaian acara berikutnya adalah perlombaa Indoor
yang bertempat di Mabes IKAMARU RAM, Hayy Asyir (21/07). Di antaranya
terdapat lomba make up dengan mata tertutup, lomba PES, dan lomba Mobile
Legend. Setiap angkatan mengirimkan perwakilannya untuk menjadi peserta lomba.
Perlombaan berjalan cukup sportif dan dipenuhi dengan riuh para supporter.
Setelah rangkaian acara perlombaan telah usai,
tibalah pada acara malam puncak Haul dan HUT
yang digelar di Aula Griya Jawa Tengah, Hayy Asyir pada Ahad (23/07). IKAMARU RAM turut
mengundang perwakilan dari almamater lain untuk hadir di acara malam puncak
ini. Jawahir Kamal selaku perwakilan almamater HIMMAH RAM, dalam
sambutannya turut mengucapkan terima kasih banyak atas
undangannya. “Saya harap silaturahmi
antara HIMMAH RAM dan IKAMARU RAM selalu terjaga dan semakin erat,” ungkapnya.
Baca juga: Raudlatul Ulum: Pesantren Penerus Peradaban Islam
Rifqi
Syarifuddin, Lc, Dipl. ketika membacakan manakib KH. Suyuthi Abdul Qodir
menuturkan bahwa sosok mulia yang akrab kita panggil ‘Mbah Thi’ ini merupakan
sosok yang luar biasa. Kedemawanannya
dalam menghidupi ilmu sungguh sangat layak dijadikan uswatun
hasanah bagi para santrinya.
Rifqi juga menyampaikan salah satu pesan dari Mbah Thi ini
untuk santrinya yang berisi “yen pengin dadi kiai, kue kudu wani melarat” (kalau kamu ingin menjadi kiai, kamun harus berani sengsara).
“Melarat yang dimaksud disini bukan hanya menyoal tentang
materi. Akan tetapi, ketika kita sudah bertekad untuk menjadi orang besar,
maka jiwa rela berkorban harus selalu melekat dalam diri kita,” ujar Rifqi.
Kemudian,
dilanjut dengan pembacaan manakib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dan mauidzoh
hasanah oleh Syekh Prof. Dr. Musthofa Zaghlul, Amin Fatwa Dar al-Ifta’ Republik
Arab Mesir. Beliau juga turut mengijazahkan manakib Syekh
Abdul Qadir dan beberapa amalan kepada peserta yang hadir. Setelah itu, para hadirin
dipersilahkan untuk bergantian mencium kiswah dari makam Syekh Abdul Qadir
Al-Jailani yang dibawa langsung oleh beliau.
Di
akhir acara, Indi Kanzul Ulum selaku ketua IKAMARU RAM 22/23 dalam sambutannya mengucapkan
terima kasih banyak untuk seluruh tamu undangan yang hadir. “Saya harap agar
acara semacam ini dapat selalu dilaksanakan setiap tahunnya dengan niat istifadah
dan tabarukan kepada para masyayikh, baik yang di Indonesia
ataupun di Mesir,” pungkasnya.
Reporter: Farah Fauzia Hasan
Editor: Ahmad Nasi'in Najib